Rabu, 13 Oktober 2010

Arti Hidup

Saya suka artikel ini http://agama.kompasiana.com/2010/10/13/tiada-tuhan/

Anyway, setelah mengalami beberapa event yang sebenarnya biasa saja, saya sekarang menjadi lebih sering bertanya-tanya mengenai arti hidup. Menjadi sering bertanya-tanya kenapa.
Kenapa ini, kenapa itu.

Salah satu hal yang mentrigger saya untuk bertanya-tanya adalah ketika saya dengan tidak sengaja menonton acara wawancara dengan Aa Gym di TvOne.
Di acara tersebut, Aa Gym berulang kali, baik secara eksplisit, maupun implisit menyatakan, 'apa sebenarnya yang kita kejar dalam hidup?'

Hal itu membuat saya merenung. Apa sebenarnya tujuan saya hidup di dunia ini?
Ya, saya tahu kalau manusia hidup untuk beribadah. Namun kebanyakan dari kegiatan ibadah saya hanya berbentuk ritual, belum masuk ke dalam hati. Sehingga renungan ini mengajak saya beribadah secara lebih ruhiyah.

Kembali ke pertanyaan tersebut.
Pertanyaan mengenai arti hidup. Mungkin bisa dicontohkan sebagai berikut.

tanya: Apa sebenarnya tujuan kita kuliah?
jawab: Mencari gelar.
tanya: Untuk Apa gelar?
jawab: Untuk memudahkan dalam mencari pekerjaan.
tanya: Untuk apa pekerjaan?
jawab: Untuk bisa mendapatkan uang
tanya: untuk apa uang?
jawab: makan, punya tempat tinggal, pokoknya agar bisa bertahan hidup.
tanya: untuk apa hidup?

Nah loh.
Pertanyaan rekursif tersebut lah yang akhirnya akan membawa ke pertanyaan yang paling membingungkan.
Mungkin banyak di antara kita yang sering bertanya, sering mengandai-andai, mengenai pertanyaan:
Untuk apa sebenarnya semua kerja keras ini? untuk apa sebenarnya semua lelah ini? kebahagiaan ini? Kesedihan ini?
Hm... renungkanlah. Kita memang terjebak dalam sistem yang maya,
mengejar sesuatu yang maya, dan bingung mengenai tujuan hidup kita sebenarnya.

Renungkanlah

3 komentar:

Galih timbul raharjo mengatakan...

pak boz...suwe ra ketemu...
lha aku yo bingung...
sajane dewe kuliah ki nggo ngopo...
sing jarene mahasiswa ki kudu iso membuka lapangan pekerjaan...lha nyatane...akeh sing nganggur...misale meh sekolah terus...ra melas mbi wong tuwo po piye...soale masyarakate dewek tujuane ki paling ora mbojo trus golek rizki nggo menghidupi...dadi serasa piye lulusan kuliah kuwi...

qorib m mengatakan...

halo bung. apa kabare?
ya, kue paradigmane urip siki: kuliah->kerja->mbojo->urip tekan mati
kayane framework uripe standar banget, lingkupe mung awake dewek tok
kudune duwe idealisme sing lewih luas, sudut pandang luwih luas, urip udu mung go awake dewek.
urip go manfaati wong liya, tujuane ya ngibadah.
aku be tesih adoh karo idealisme kue
moga2 bisa istiqomah, uripe dwk bisa ana manfaate
amin...

House of Lights mengatakan...

kebanyakan kita bersungguh-sungguh untuk "hidup sebaik mungkin" (sukses dengan ukuran materi dan gelar), meski sejatinya hidup itu fana, tak akan berlangsung selamanya.
mungkin tak banyak dari kita yang bersungguh-sungguh untuk "mati sebaik mungkin", sedang 'mati' itu kehidupan kelak yang abadi.
>>ayo pada mempeng njaga 'jimat kalimasada'(kalimah syahadat), muga2 urip waras slamet dunia lan akherat, aamiiin